Tondano- Hal pertama dan utama dalam memaknai Natal harus dimulai dari keluarga. Mengapa demikian? Karena peristiwa kelahiran Yesus berawal dari sebuah keluarga kecil dan sederhana yaitu Yusuf, Maria dan Yesus sendiri. Itulah yang dimaknai oleh Rukun Keluarga Besar Tumundo lewat ibadah Pra Natal yang telah sukses terselengggara pada hari Kamis (19/12/2013) lalu di Desa Karegesan Kecamatan
Semuamanusia sebagai makhluk sosial yang normal, menginginkan hidup rukun dan damai. Baik dalam lingkungan keluarga, jemaat, bertetangga, bergaul, bermasyarakat, berorganisasi, bekerja bahkan di mana saja kita berinteraksi dengan sesama. Tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada manusia yang persis sama antara satu dengan yang lainnya.
KhotbahNatal II Lukas 2:21-40 Cinta Kasih Kristus dalam Keluarga. DEAR PELANGI. Blog yang berbagi Spirit, Informasi dan Inspirasi melalui Firman Tuhan dan Suka Duka Kehidupan Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL II: CINTA KASIH KRISTUS DALAM KELUARGA (Lukas 2:21-40)" BERKAT DARI PERSAUDARAAN YANG RUKUN (Mazmur 133:1-3)
Mazmur133 adalah mazmur yang indah dan berisi banyak hikmat. Mazmur ini berkata bahwa ada berkat Tuhan di tengah kerukunan. Tuhan Yesus, pada akhir hidupnya, berdoa agar kita-semua orang yang percaya-dapat bersatu. Hidup dalam kerukunan atau kedamaian merupakan syarat yang penting untuk menerima dan menikmati berkat Tuhan.
Porostimurcom, Ambon - Keluarga Besar Kodam XVI/ Pattimura merayakan Natal bersama pada Senin (10/01/2022) bertempat di Aula Makorem 151/ Binaiya, Ambon. Panglima Kodam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon beserta Ketua Persit KCK PD XVI/Pattimura Ny Selly Richard Tampubolon dan PJU Kodam yang beragama nasrani berkenan menghadiri perayaan Natal Kodam XVI/Pattimura Tahun 2021.
proses memasak rendang memakan waktu lama yaitu sekitar jam. loading...Sejarah membuktikan, peradaban Islam meletakkan keluarga sebagai fondasi bagi tegaknya peradaban. Foto/IlustrasiDok. SINDOnews Berikut adalah materi khutbah Jumat yang mengingatkan kepada kaum muslimin agar senantiasa berupaya membangun keluarga yang islami. Sebuah keluarga yang di dalamnya terjalin kuat hubungan suami istri serta jauh dari perselisihan dan perpecahan. Baca Juga Khutbah 1 ุงูููุญูู
ูุฏู ูููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ุฑูุณูููู ุงูููููู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ููู
ููู ููุงููุงู. ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅูููู ุฅููููุง ุงูููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑููููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ุณููููุฏูููุง ู
ูุญูู
ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงูููุฐููู ููุงููุจููู ุจุนุฏููู. ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏู ููุฅูููู ุฃูููุตูููููู
ู ููููููุณูู ุจูุชูููููู ุงูููู ุงููููุงุฆููู ููู ููุชูุงุจููู ุงููููุฑูุขูู. ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู
ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู
ููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู
ู ู
ูุณูููู
ูููู. ููููุงูู ุงูุฐูุง ููู
ููู ุขููุงุชููู ุฃููู ุฎููููู ููููู
ู
ูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฃูุฒูููุงุฌูุง ูููุชูุณููููููุง ุฅูููููููุง ููุฌูุนููู ุจูููููููู
ู
ููููุฏููุฉู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุฅูููู ููู ุฐููููู ูุขููุงุชู ูููููููู
ู ููุชููููููุฑููููMaโasyiral muslimin rahimakumullah. Pada kesempatan mulia ini, mari kita senantiasa menguatkan tekad dan terus berupaya untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan hal ini mudah-mudahan kita termasuk golongan mukminin dan muttaqin yang dikasihi oleh Allah SWT. Keimanan, khususnya ketakwaan sendiri, merupakan pembeda antara orang biasa dengan orang yang dimuliakan oleh Allah swt, sebagaimana termaktub dalam dalam Al-Qurโan surat al-Hujurat ayat 13 ุงูููู ุงูููุฑูู
ูููู
ู ุนูููุฏู ุงููููฐูู ุงูุชูููฐูููู
ู Artinya โSesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.โ Baca Juga Maโasyiral muslimin rahimakumullahSejarah membuktikan, peradaban Islam meletakkan keluarga sebagai fondasi bagi tegaknya peradaban. Ini setidaknya, begitu tergambar dari keteladanan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah adalah contoh sebaik-baik kepala keluarga yang benar-benar mempertahankan rumah tangga dan peduli terhadap anak dan SAW juga bersabda ุฎูููุฑูููู
ู ุฎูููุฑู ููู
ู ูุฃููููููู ูู ุฃูููุง ุฎูููุฑูููู
ู ูุฃููููููู โSebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik di antara kamu kepada keluargakuโ HR At-TirmidziAda banyak faktor yang menjadi penopang tegaknya keluarga islami, yang di dalamnya terjalin kuat hubungan suami istri serta jauh dari perselisihan dan iman dan taqwa kepada Allah Taโala. Faktor ini terpenting yaitu berpegang teguh kepada tali keimanan iman kepada Allah dan Hari Akhir, takut kepada Dzat Yang memerhatikan segala yang tersembunyi serta senantiasa bertakwa dan bermuraqabah merasa terawasi oleh Allah lalu menjauh dari kezaliman dan kekeliruan di dalam mencari SWT berfirman
Tema Natal โHidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAHโ, dengan Sub Tema โNatal memotivasi kita untuk memelihara kerukunan hidup dengan ALLAH, sesama dan lingkungan.โ โSekarang malam telah lenyap dan fajar baru kini menyapa kita. Waktu memang berputar begitu cepat, dan tak terasa hari Natal pun kembali menjelang. Sejenak kita meninggalkan segala kesibukan dan berhimpun di sini sambil memandang pada Betlehem, kota mungil tempat Allah telah menyatakan diri dalam rupa manusia. Dan dalam kebersamaan sebagai orang-orang percaya, sehati mengangkat doa dalam pengharapan akan Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH.โ Demikian sepenggal kalimat yang dikutip dari Liturgi Kebaktian Natal 25 Desember 2015 Ajakan Beribadah. Kebaktian Natal di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh pelayan tamu, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, dari Jemaat Betlehem Oesapa Barat-Klasis Kupang Tengah. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Kejadian 912-17 โPerjanjian Allah dengan Nuhโ dan Injil Lukas 28-20 โGembala-gembala.โ Mengawali khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, menyoroti tentang semarak perayaan Natal yang cenderung telah menggeser makna Natal yang sebenarnya yakni kesedehanaan. Natal saat ini lebih bersifat ekonomis; mencari keuntungan daripada hidup dalam kebersamaan. โฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆ. Dalam Kejadian 91-17, simbol pelangi yang menjadi tanda kehidupan yang baru/pembaharuan ciptaan Allah. Harapan hidup yang baru juga hadir dalam Yesus Kristus. Harapan hidup baru dimulai dari keluarga, karena Yesus juga lahir dari sebuah keluarga. Yesus lahir memabawa sukacita dan kelepasan. โฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆ. Tema di atas mengajak kita untuk hidup bersama sebagai keluarga Allah. Untuk mewujudkannya, kita memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut Melakukan teladan Yesus dengan cara mengembangkan hidup sederhana, peduli satu dengan yang lain, tidak serakah dan tidak egois. Hidup damai, rukun, adil, bahagia dalam keanekaragaman sebagai keluarga Allah walaupun adanya tantangan berupa kesenjangan dan perbedaan yang bisa menjadi faktor penghambat. Hidup dalam kasih; kita merayakan Natal karena kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus hidup dalam kasih terhadap sesama, dan rela berkorban demi kebaikan orang lain. Menjaga keutuhan ciptaan Allah dengan memelihara kerukunan hidup dengan Allah, sesama dan lingkungan lihat Sub Tema. Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, menekankan behwa merayakan Natal bukan sekedar merayakan sukacita, melainkan melakukan tindakan nyata untuk memelihara keutuhan ciptaan dan memelihara kerukunan hidup. Kebaktian Natal 25 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan juga diisi dengan permainan musik dari grup โKolaborasi Musik Anak Jemaat Betlehem Oesapa Baratโ. Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015! Tuhan Yesus berkati!
Keluarga yang bahagia dan diberkati Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Tawarikh. Penulis kitab Tawarikh menegaskan bahwa โBukan engkau yang akan membangun rumah bagi-KU, tetapi AKU TUHAN yang akan membangun rumah bagimuโ โ 1Tawarikh 174c,n 10d. Secara teologis, keluarga ada karena desain, rancangan Tuhan. Hal ini ditandai dengan hadirnya keluarga pertama yaitu keluarga Adam dan Hawa. Dengan demikian, ide, gagasan, desain atau rancangan tentang keluarga sesungguhnya bertumpu dan bersumber dari Tuhan. Keluarga adalah komunitas terkecil yang membentuk suatu masyarakat. Sekalipun kelompok kecil dalam masyarakat, namun peran dan fungsi keluarga itu sangat penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena bila keluarga sehat, maka lingkungan juga sehat, kalau lingkungan sehat, maka masyarakat juga sehat, kalau masyarakat sehat pasti negara juga sehat. Ketika Daud hendak membangun โrumahโ bagi TUHAN, TUHAN menolaknya dan berjanji sebaliknya bahwa TUHAN yang akan membangun โrumahโ bagi Daud. โRumahโ bagi Daud bukan berbicara istana yang megah, tetapi tentang keluarga yang kokoh, yang diberkati untuk selama-lamanya. Bagi TUHAN, โrumahโ tempat tinggal tidaklah lebih penting dibanding โkeluargaโ. Keluarga adalah rumah yang kekal, sebab di dalam keluargalah TUHAN mencurahkan berkat-NYA. Melalui keluarga jugalah, umat TUHAN menjadi saksi bagi dunia ini. Pertanyaan penting yang perlu diajukan ialah โBagaimana menjadi keluarga yang diberkati dan menjadi saksi itu?โ Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka menjadi keluarga yang diberkati harus ada beberapa hal penting, yaitu 1. Tuhan hadir dalam keluarga Keluarga yang diberkati dan menjadi saksi ialah ditandai dengan hadirnya Tuhan dalam keluarga. Artinya, keluarga senantiasa membangun mesbah bagi Tuhan. Suami adalah kepala dan juga sekaligus sebagai imam yang senantiasa mempersembahkan keluarganya di hadapan Tuhan. Ketika Tuhan hadir dan dihadirkan dalam keluarga, maka kehadiran-Nya pasti memberkati keluarga itu. Penulis kitab Mazmur menulis โBerbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!โ โ Mazmur 1281b. Tuhan hadir dalam keluarga ketika semua anggota keluarga memiliki hati yang takut akan Tuhan. Bukti takut akan Tuhan diperlihat dalam sikap dan perbuatan yang taat kepada perintah-perintah Tuhan. 2. Keluarga yang harmonis Keluarga yang diberkati oleh Tuhan adalah keluarga yang hidup rukun, hidup harmonis dan hidup saling menghormati satu dengan yang lainnya. Ketika semua anggota keluarga hidup rukun, hidup harmonis dan hidup saling menghormati, maka kata Alkitab bahwa Tuhan akan memerintahkan berkat ke dalam keluarga tersebut. Penulis kitab Mazmur menulis demikian โNyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan leher jubahnya. Seperti empun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanyaโ โ Mazmur 1331-3. 3. Keluarga yang berperan dan berfungsi dengan baik Keluarga yang diberkati oleh Tuhan adalah keluarga yang berperan dan berfungsi dengan baik dan sebagaimana mestinya. Istri tunduk kepada suami dan suami mengasihi istri serta anak-anak menghormati dan taat kepada orangtuanya. Rasul Paulus menulis โHai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepada jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh ... Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginyaโ โ Efesus 522-25. Selanjutnya rasul Paulus menasehati anak-anak dengan menulis โHai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu โ ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumiโ โ Efesus 61-3.
Sebagai orang Kristen, sepanjang hidup kita tentu sudah berkali โ kali kita merayakan Natal. Tahun ini bisa jadi kita sudah menghadiri lebih dari satu kali perayaan Natal. Paling tidak menerima undangannya, jika tidak bisa menghadiri semua undangan itu. Apa yang Saudara dapatkan dalam perayaan Natal itu? Renungan natal? Hadiah atau doorprize? Makanan dan minuman? Pertunjukan drama dan nyanyian yang bagus? Dalam peristiwa Natal kita merayakan perjumpaan Allah dan manusia. Setiap orang yang sudah berjumpa dengan Allah akan menyatakan dampak perjumpaan itu dalam hidup bersama sebagai keluarga Allah. Yesus lahir di tengah kehidupan sebuah Keluarga Yusuf dan Maria. Dalam kisah kelahiran Yesus ada keluarga - keluarga yang bersukacita karena berjumpa dengan Allah Zakharia dan Elisabeth, Keluarga para Gembala, Keluarga Para Majus. Kita semua ada ditengah kehidupan sebuah keluarga. Sementara itu keluarga kita berada bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia. Keluarga besar umat manusia mendiami bumi yang menjadi rumah kita bersama. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah. Kitab Kejadian 916 yang kita jadikan pijakan renungan mengatakan โJika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumiโ. Ayat ini menyatakan bahwa Allah membarui perjanjian-Nya, perjanjian keselamatan dengan seluruh ciptaan-Nya. Kita ingat kisah tentang Nuh dalam Kejadian Pasal 6- 9. Ketika Tuhan melihat kejahatan manusia itu besar di bumi maka Tuhan memberi penghukuman dengan Air Bah. Dan sesudah penghukuman air bah itu maka Tuhan membaharui lagi perjanjian Kasih karunia dengan manusia yaitu Nuh dan dengan segala makhluk yang hidup 9,10. Isi perjanjian adalah bahwa Allah berjanji untuk tidak mendatangkan lagi air bah ayat 11. Janji itu ditandakan dengan pelangi/"busur" ayat 12. Sebuah Busur kita ketahui dilengkapi dengan tali dan anak panah maka itu akan menjadi sejata perang. Tapi busur Allah ini bukan senjata Perang. Busur Allah adalah Pelangi yang menjadi tanda kasih Allah dan menjadi lambang pengharapan manusia. Ini mengandung pengertian bahwa Allah meletakkan senjataNya seraya mengumumkan damai. Pelangi melengkung di awan untuk menunjukan kasih pemeliharaan Sang Pencipta yang melingkupi melengkung seluruh ciptaan. Apa kaitan peristiwa Natal dengan Pelangi? Di dalam Kitab Wahyu, Yesus Putera Natal digambarkan bagaikan pelangi yang melingkupi takhta. Dalam Ilmu Alam, pelangi adalah pembiasan cahaya Matahari yang terjadi sesudah hujan lalu menimbulkan spektrum warna warni โmejikuhibiuโ yang indah merah jingga kuning hijau biru ungu. Yesus adalah matahari kehidupan yang menyelamatkan kita yang menyertai hidup kita yang penuh warna. Peristiwa Natal menjadi pembaharuan perjanjian Allah dengan seluruh manusia. Natal menjadi sebuah kesempatan lagi dari Allah di mana Anak Allah menjadi manusia supaya manusia menjadi anak-anak Allah. Natal mengingatkan kita kembali untuk hidup sebagai keluarga Allah,โ yang dituntun oleh pelangi kasih-Nya yang meneguhkan iman dan menguatkan harapan. Kita semua adalah satu keluarga. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik. Kita bertanggungjawab mewujudkan keluarga Allah yang damai, rukun, adil dan saling menerima dalam keberagaman. Jadi kita diingatkan untuk bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, di bumi yang adalah rumah kita bersama. Jadi pada perayaan Natal ini, apa yang seharusnya kita perbuat? Bersukacita? Tentu! Namun bagaimana wujud nyata bersukacita itu? Apakah sekadar berkumpul, makan, menyanyi, dan beribadah bersama? Apakah cukup dengan perayaan-perayaan yang menghabiskan sedemikian banyak dana dan tenaga? Ada hal yang tidak boleh kita lalaikan yang menjadi inti perayaan Natal bagi kita sebagai Anggota keluarga Allah, Kita berharga di mata Allah. Mari kita rayakan Natal dengan cara-cara yang menunjukan bahwa kita ini berharga jadi bukan dengan pesta pora mabuk-mabukan dan lain-lain. Ketika kita punya persoalan. Ingatlah bahwa pelangi akan muncul saat awan dalam keadaan sangat basah, dan kembali lagi setelah hujan turun. Jadi di tengah badai kehidupan kita tidak perlu takut sebab ada pelangi sesudah hujan dan badai. Semakin tebal awan itu, akan semakin cerah busur di awan itu. Maka semakin berlimpah-limpah kesengsaraan menghantam, akan semakin berlimpah-limpah pula penghiburan yang membangkitkan semangat. Jika kita berharga di hadapan Allah, itu berarti orang lain juga sama berharganya. Jangan sampai yang kita lakukan adalah sebaliknya. Kita bersukacita karena dipandang berharga oleh Allah, lalu malah bertindak buruk kepada orang lain seakan-akan mereka tidak berharga. Jadi bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, di bumi yang adalah rumah kita bersama. Mari kita lakukan hal ini sebagai wujud sukacita kita atas keselamatan yang telah Tuhan anugerahkan. Selamat Natal. Tuhan memberkati.
Orang yang berada di padang pasir yang panas, kering dan tandus pasti butuh air apalagi saat haus. Setetes air di padang gurun pasti tidak akan cukup memuaskan dahaga tetapi setidaknya setetes air itu bisa memberikan harapan, harapan untuk bertahan, harapan untuk meneruskan perjalanan, harapan untuk hidup. Natal Yesus Kristus adalah sebuah harapan di tengah kegelapan dosa, Kita merayakan Natal Tahun ini dalam Tema โBerjumpa dengan Allah dalam Keluargaโ. Tema perayaan Natal ini mengajak kita untuk menyadari kehadiran Allah dalam keluarga dan bagaimana keluarga berperan penting dalam sejarah keselamatan. Yesus Putera Natal terlahir dalam kehidupan sebuah keluarga yakni Keluarga Yusuf dan Maria. Kelahiran Yesus menguduskan keluarga Maria dan Yusuf dan menjadikan keluarga muda itu sumber sukacita yang mengantar orang berjumpa dengan Allah. Ada para Gembala datang bergegas menjumpai keluarga Maria, Yusuf, dan Yesus yang terbaring dalam palunganLuk 2 20. Ada orang-orang Majus datang dari Timur untuk berjumpa dengan Yesus dan menyembah Yesus Mat 2 12. Perjumpaan dengan Yesus membuat hidup para gembala dan Majus berubah. Para gembala menjadi orang-orang yang memuji dan memuliakan Allah. Para Majus menjadi orang โ orang yang tidak lagi mengikuti jalan Herodes tapi mengikuti jalan Tuhan. Natal merupakan sukacita bagi keluarga karena Yesus Sumber Sukacita memilih hadir di dunia melalui keluarga. Yesus menerima dan menjalani kehidupan sebagai seorang manusia dalam sebuah keluarga. Melalui Yusuf sang Tukang kayu dan Maria, Yesus bertumbuh menjadi anak yang penuh hikmat dan manusia yang taat kepada Allah sampai mati di kayu salib. Dalam perayaan Natal ini, berkat yang diperoleh Maria dan Yusuf juga hadir dalam kehidupan keluarga kita masing โ masing. Berkat dan pesan Natal bagi kita melalui Tema Natal Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga yaitu Pertama, karena Sang Imanuel lahir dalam suatu keluarga, keluarga pun menjadi โbait suciโ, yaitu tempat pertemuan manusia dengan Allah. Karena itu tema Natal ini mengandung ajakan agar keluarga โ keluarga Kristen menjadi rumah pendidikan iman, menjadi sekolah doa bagi anggota-anggota keluarga. Kedua, tema ini membawa kita pada kesadaran betapa luhurnya keluarga dan betapa bernilainya hidup sebagai keluarga karena di situlah Tuhan yang dicari dan dipuji hadir. Keluarga sepatutnya menjadi bait suci di mana kesalahan diampuni dan luka-luka disembuhkan. Ketiga, tema Natal ini mendorong kita untuk meneruskan sukacita keluarga bahwa keluarga menjadi rumah bagi setiap orang yang sehati-sejiwa berjalan menuju Allah, saling berbagi satu sama lain hingga mereka pun mengalami kesejahteraan lahir dan batin. Keempat, tema Natal ini mengundang keluarga untuk menjadi setetes air yang memberi harapan bagi persoalan โ persoalan baik dalam keluarga sendiri maupun dalam dunia. Tiap โ tiap keluarga punya persoalan dan pergumulan sendiri. Ada masalah kebutuhan ekonomi, soal makan, minum dan pakai tiap - tiap hari, ada pergumulan karena anggota keluarga yang sakit, ada masalah antara orang tua dan anak, kakak dan adik, mertua menantu, ada masalah antara suami dan istri masalah karena orang ketiga, masalah perselingkuhan, masalah ketidakjujuran dalam rumah tangga, ada masalah kenakalan remaja dan masalah moral anak - anak muda anak โ anak yang terjerumus miras, narkoba, dan melakukan tindakan - tindakan kriminal, ada pergumulan anak-anak muda soal pekerjaan, soal jodoh, soal masa depan. Ada persoalan setiap anggota keluarga sibuk dan sulit punya waktu untuk menikmati kebersamaan atau untuk bersekutu di Gereja. Pokoknya kita semua menyadari bahwa ada banyak persoalan di dalam dan di sekitar keluarga bahkan ada persoalan yang terasa sulit untuk diselesaikan. Persoalan โ persoalan itu menjadi tantangan besar dalam keluarga. Tetapi sebagaimana Natal Yesus Kristus sanggup memulihkan akar dosa di Eden, maka Perjumpaan dengan Allah dalam setiap keluarga sanggup mengubah Krisis menjadi berkat. Juga memberi harapan di tengah berbagai Persoalan. Kelima, ada keluarga โ keluarga yang merayakan Natal tapi merasa kurang lengkap karena orang โ orang terkasih yang sudah pergi mendahului; Ada merayakan Natal tanpa Papa atau Mama, atau salah satu saudara, atau anak. Para perantau merayakan Natal jauh dari keluarga, atau orang - orang terkasih yang tidak bersama saat ini. Tapi Natal memberi kepada kita harapan, ibarat setetes air di padang gersang memang tak dapat memuaskan dahaga tapi dapat memberi harapan. Keenam, Kita bersyukur atas perjuangan banyak orang untuk membangun keluarga Kristiani sejati, di mana Allah dijumpai. Kita berdoa bagi keluarga yang mengalami kesulitan supaya diberi kekuatan untuk membuka diri agar Yesus pun lahir dan hadir dalam keluarga mereka. Marilah kita menghadirkan Allah dan menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk kelahiran Sang Juru Selamat. Di situlah keluarga kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap orang; kabar sukacita bagi dunia. Tuhan memberkati. SELAMAT MERAYAKAN NATAL.
khotbah natal rukun keluarga